Jumat, 15 Mei 2015

SECERCA HARAPAN DITENGAH COBAAN

Edisi: Jum'at, 15 Mei 2015/26 Rajab 1436 H
         Pagi-pagi senja dini hari, sudah dihubungi untuk beranjak pergi. Persiapan menuju ke lokasi jaulah LDK Al-Abror STKIP Hamzanwadi Pancor dan LDK Al-Mujahidin IAIH Anjani di mulai. Tepat pukul 8.45 Wita berangkat menuju ke lokasi dan tiba disana 11.00 Wita. Sebelum berjumpa dengan ikhwah disana,  kita tersesat jalan karena tidak ada ikhwan yang tahu secara pasti tempat kegiatan. Tapi akhwat duluan sampai di tempat tujuan. Ikhwan kemudian menelpon : 
Ikwan : afwan ukhti, anti sudah sampai lokasi??
Akwat : na’am akhi, antum sedang dimana sekarang ??
Ikhwan : ana di sebelah masjid, dimana tempat kegiatan??
Akwat : antum kelewatan, tempatnya pertigaan sebelah kanan setelah jembatan. Ana tunggu antum di luar, balik segera.
       Setelah itu, kita balik dan menuju kesana dan diarahkan akhwat menuju lokasi kegiatan. Akhirnya beberapa menit kemudian, kita sampai disana dengan sambutan kehangatan ukhuwah antara sesama, meskipun sebelumnya tak saling kenal, apalagi mengenal. Tapi begitulah kecenderungan dakwah ini, yang telah menyatukan kita dengan aqidah dan syariah. Tak lama kemudian kegiatan di mulai, dengan pembukaan oleh MC dan Tilawatil Qur’an dari ketua LDK Baabul Hikmah. Kata sambutan diawali oleh tuan rumah yang dalam hal ini diwakili oleh akhi habib. Beliau curhat dengan nada terharu biru melihat generasi baru FSLDK Nusra yang sebelumnya generasi lama yang telah berkunjung. Kata yang tersampaikan begitu menyentuh qolbu-qolbu kita yang penuh dengan kisah perjuangan LDK Abror menjelang pembekuan dan pasca pembekuan. Serta menyampaikan bahwa walaupun LDK Abror tinggal kenangan tapi perjuangan tetap ada dan abadi diaktifitas-aktifitas kami. Meskipun dengan nama dan tempat yang berbeda yang kita sering sebut serta telah kita sepakati FORSHIP .
        Sambutan kedua disampaikan oleh PLT FSLDK Nusra Akhi Ojan sapa mesra beliau. Dengan nada semangat penuh dengan hasrat dan kepercayaan beliau berkata-kata yang penuh hikmah dan bijak. Dan kata-kata yang sulit dilupakan adalah “bukan saatnya istirahat” . mantra kata tersebut membuka mata yang kantuk menjadi terbangun. Penglihatan yang mulai remang-remang telah jelas. Hingga semangat yang hilang tumbuh kembali. Akhir Kata, tabiat dakwah ini panjang tidak tahu awal dan ujungnya tapi kita adalah penyambung dakwah untuk keberlanjutan. Bisa saja kita yang menemukan kemenangan dakwah, atau generasi selanjutnya. Oleh karena itu kita harus meninggalkan kebaikan untuk diwariskan dan menjadi amal abadi kita. Karena kita adalah du’at yang istiqomah berada di jalan-Nya (Allah Azza Wajalla).


oleh : Co. Komisi D FSLDK NUSRA

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

PUSKOMDA NUSRA. Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Pages

Theme Support