SECERCA HARAPAN DITENGAH COBAAN
Edisi: Jum'at, 15 Mei 2015/26 Rajab 1436 H
Pagi-pagi senja dini hari, sudah
dihubungi untuk beranjak pergi. Persiapan menuju ke lokasi jaulah LDK Al-Abror
STKIP Hamzanwadi Pancor dan LDK Al-Mujahidin IAIH Anjani di mulai. Tepat pukul
8.45 Wita berangkat menuju ke lokasi dan tiba disana 11.00 Wita. Sebelum
berjumpa dengan ikhwah disana, kita
tersesat jalan karena tidak ada ikhwan yang tahu secara pasti tempat kegiatan.
Tapi akhwat duluan sampai di tempat tujuan. Ikhwan kemudian menelpon :
Ikwan :
afwan ukhti, anti sudah sampai lokasi??
Akwat : na’am akhi, antum sedang
dimana sekarang ??
Ikhwan : ana di sebelah masjid,
dimana tempat kegiatan??
Akwat : antum kelewatan,
tempatnya pertigaan sebelah kanan setelah jembatan. Ana tunggu antum di luar, balik segera.
Setelah itu, kita balik dan
menuju kesana dan diarahkan akhwat menuju lokasi kegiatan. Akhirnya beberapa
menit kemudian, kita sampai disana dengan sambutan kehangatan ukhuwah antara
sesama, meskipun sebelumnya tak saling kenal, apalagi mengenal. Tapi begitulah
kecenderungan dakwah ini, yang telah menyatukan kita dengan aqidah dan syariah.
Tak lama kemudian kegiatan di mulai, dengan pembukaan oleh MC dan Tilawatil
Qur’an dari ketua LDK Baabul Hikmah. Kata sambutan diawali oleh tuan rumah yang
dalam hal ini diwakili oleh akhi habib.
Beliau curhat dengan nada terharu biru melihat generasi baru FSLDK Nusra yang
sebelumnya generasi lama yang telah berkunjung. Kata yang tersampaikan begitu
menyentuh qolbu-qolbu kita yang penuh dengan kisah perjuangan LDK Abror
menjelang pembekuan dan pasca pembekuan. Serta menyampaikan bahwa walaupun LDK
Abror tinggal kenangan tapi perjuangan tetap ada dan abadi
diaktifitas-aktifitas kami. Meskipun dengan nama dan tempat yang berbeda yang kita
sering sebut serta telah kita sepakati FORSHIP
.
Sambutan kedua
disampaikan oleh PLT FSLDK Nusra Akhi Ojan sapa mesra beliau. Dengan nada
semangat penuh dengan hasrat dan kepercayaan beliau berkata-kata yang penuh
hikmah dan bijak. Dan kata-kata yang sulit dilupakan adalah “bukan saatnya istirahat” . mantra kata
tersebut membuka mata yang kantuk menjadi terbangun. Penglihatan yang mulai
remang-remang telah jelas. Hingga semangat yang hilang tumbuh kembali. Akhir
Kata, tabiat dakwah ini panjang tidak tahu awal dan ujungnya tapi kita adalah
penyambung dakwah untuk keberlanjutan. Bisa saja kita yang menemukan kemenangan
dakwah, atau generasi selanjutnya. Oleh karena itu kita harus meninggalkan
kebaikan untuk diwariskan dan menjadi amal abadi kita. Karena kita adalah du’at
yang istiqomah berada di jalan-Nya (Allah Azza Wajalla).oleh : Co. Komisi D FSLDK NUSRA
0 komentar:
Posting Komentar