Selasa, 28 April 2015

Sekedar Puisi Untuk Mama

mama….
waktu itu ketika mama bilang, ngga ada yang sayang sama mama kecuali si adek, tahukah mama hati ini terluka. Maka,waktu itu mulut ini pun spontan berkata “kalo kaka….?” mama cuma geleng kepala dan bilang: “kaka gak sayang mama..” lalu mulut ini pun langsung merespon: “kok gitu..?”dan mama bilang..: “itu bisa dirasa dan kaka gak sayang…”
Setelah itu mama pergi dan aku hanya bisa tertunduk lalu menangis…
Kucoba meraba-raba perasaan ini, benarkah yang mama bilang bahwa aku gak sayAang mama? aku coba mengingat ingat lagi dan hati ini memberontak lalu ingin bilang: “bukan aku yang ngga sayang mama, tapi mama yang ngga sayang aku…”tapi sisi hatiku yang lain masih ragu, benarkah mama ngga sayang aku? masa’ ada ibu yang ngga sayang anaknya? tapi memori masa kecil itu begitu sering terlintas.

Kuingat beliau pertama kali memanggilku “sayang” ketika aku sekolah diluar kota, waktu itu umurku sudah 18 tahun. Seingatku, seumur hidupku, aku hanya dipeluk mama sekali, ketika mama mau berangkat haji. Waktu itu aku kelas 1 SMP, itupun hanya sebentar karena mama melepaskan pelukanku karena akan berangkat. aku menangis, bukan karena mama pergi haji, tapi karena mama melepaskan pelukanku
waktu kecil aku sering dipukul sayang ,dicubit karena aku bandel atau karena alasan mama yang waktu itu belum bisa kumengerti. waktu itu aku cuma bisa menangis, meringkuk di sudut rumah atau lari ke kasur dan menangis sejadi-jadinya. lalu nenek datang, dan bilang: “kenapa? mama marah ya…?” aku ngga jawab, cuma tangisku makin keras. “sudah..itu tanda-nya mama sayang sama kaka…kalo orang tua..ngga pernah marah sama anaknya..
berarti orangtua itu ngga sayang sama anaknya….mama ngga mau kaka buat salah, makanya mama marah…supaya kaka ngga salah langkah…itu tanda-nya mama sayang kaka…” nenek mencoba menenangkan hatiku, jadilah sejak itu…aku memaknai semua marah mama, cubitan mama, pukulan mama, sebagai kasih sayangnya.
pernah suatu ketika, aku SMP kelas III, aku sudah ngga tahan lagi…lalu kuputuskan sejak itu..aku tidak akan menangis lagi didepan mama kalau dipukul sayang… atau dicubit..
aku cuek, satu-satunya alasan, aku masih menghormatinya, karena aku masih takut sama Alloh…aku jarang bicara dengan mama, takut berujung kelahi….
dulu aku sering berkata dalam hati, abah itu separuh hidupku dan separuh yang lain adalah nenekku. karena bagiku hanya 2 orang itulah yang sayang padaku. sempit sekali bukan? sedang mama, aku masih bisa hidup walau tanpanya. aku jahat banget kan?tapi sejak sekolah diluar kota,,,aku mulai kangen mama.
aku kangen suaranya, aku kangen harum tubuhnya. aku juga kangen surprise bekal sekolah darinya, bahkan aku kangen omelannya, kangen cubitannya, kangen ekspresi beliau ketika marah atau bahagia…kangen sekali. padahal dulu aku ngga pernah sekangen ini. aku selalu ingin jauh darinya…
tapi sejak sekolah dirantau, semua berubah pelan-pelan, aku mulai membutuhkannya, tapi sayangnya beliau sangat jarang menelpon aku, walau sekedar bertukar kabar. kalau tidak kuminta…mungkin beliau tak akan menelponku….
lalu memori lain melintas, sebuah memori yang dulu tak kuperhatikan. saat mama mengipasi tidurku, menghalau nyamuk-nyamuk haus darah dan panas yang menyengat, ketika kami bermalam di makasar, sedang beliau tak bisa tidur. karena khawatir nyamuk2 itu menghisap darah anaknya dan takut panas menganggu lelap tidurku.
saat mama mengumpulkan uang sisa belanja sayur untuk menambah uang saku-ku, karena ingin aku bisa jajan seperti anak yang lain dan tak mau membebani abah. ketika SD,setiap ulangan umum mama selalu membelikanku alat tulis yang baru dan menemaniku belajar. mama yang mendaftarkan aku ke salah satu sekolah terbaik di kotaku. saat mama tiba-tiba muncul dari jendela kelas disaat jam pelajaran sekolah, sekedar memberikan surprise bekal makan siang untukku waktu aku masih SD. ketika aku SD sampai SMA, setiap pagi tanggal 6 september, selalu ada tumpukkan kado-kado untukku, mama bilang…kado2 itu dari abah dan adek-adek, tapi aku tau semuanya mama yang membelikan khusus untukku.
saat kudengar tanteku bilang bahwa beberapa minggu mama sangat pemurung dan tak karuan makan karena harus melepasku untuk pertama kalinya merantau ke pulau sebrang.
Ketika aku pulang, mama selalu jadi orang pertama yang menyambutku dipintu rumah dan langsung menyuruhku makan dengan masakan favoritku. begitupun ketika aku harus kembali kepulau sebrang, mama pula yang mengantarkan aku bersama abah. tak lupa beliau selalu menyiapkan bekalku diperjalanan. ketika aku liburan kuliah dan pulang kampong, mama selalu menanyakan padaku: “hari ini kaka mau makan apa?nanti mama masakkan..”
belum termasuk saat beliau mengandungku dan meregang nyawa karena melahirkan aku….
ahhh…rasanya episode buruk yang pernah kujalani bersama beliau bukan apa-apa.
hari ini, aku sangat rindu padanya. rindu yang teramat sangat….
kenapa aku begitu bodoh, otakku terlalu sering mengingat episode yang buruk
dan melupakan episode yang indah yang jumlahnya tentu lebih banyak dari yang buruk. ahhhhhh….mama…tahukah mama….
bagi kaka, mama adalah bidadari paling cantik yang Alloh kasih buat kaka, Hingga kaka ingin memandang cantiknya wajah mama, memperhatikan setiap kerutan-kerutannya, walau kaka tau…hati mama jauh lebih cantik.
Mama, tahukan mama, kita berdua bicara tidak dengan mulut kita, tapi kita bicara dengan tatapan mata dan gerakan cinta. kita bicara dengan sayang yang tak terucapkan, tapi bisa dikenali hati.
Mama, saat ini kaka benar-benar sayang sama mama, sayang yang teramat sangat, hingga rasa itu seperti ingin meledak, ingin berebut keluar, tapi belum bisa terucapkan.
Mama, tahukah mama, kini ada bilik hati yang khusus buat mama. warnanya hijau daun dan merah hati, seperti yang mama suka,,,yang siap mama tempati. kaka ingin mama mengisinya lagi. walau kaka tau mama selalu mengisinya sejak dulu, tanpa kaka sadari
Mama…maapin kaka….untuk rasa yang bernama cinta, untuk hati yang bernama sayang
yang baru saja benar-benar kaka sadari….
kaka sayang sama mama…..sayang yang teramat sayang…
hingga rasa itu ingin meledak…ingin berebut keluar…dan ingin segera terucapkan…..
sebelum terlambat.. i love u very much mama……..
………………………………………………………………………
(Diambil dari buku mentoring FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2007)

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

PUSKOMDA NUSRA. Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Pages

Theme Support